Bagaimana hukum memperjualbelikan semisal cacing,
jangkrik?
Jawaban:
Hukum memperjual belikan cacing,jangkrik terjadi perbedaan pendapat di antara
para ulama. Sebagian pendapat mengatakan boleh dan sah dan sebagian yang lain
mengatakan tidak diperbolehkan.
Uraian Jawaban:
Diantara syarat
sahnya jual beli atas sebuah barang adalah harus ada manfaatnya (muntafaan
bih). Menyikapi seputar manfaat dari barang inilah, para ulama terjadi
perbedaan pendapat menjadi dua kelompok:
Pendapat Pertama: berpendapat
bahwa kemanfaatan yang dianggap boleh diperjualbelikan (mu’tabar) adalah
jika dapat dirasakan oleh mayoritas manusia. Berpijak dari pendapat ini, maka
jual beli barang yang hanya bisa dimanfaatkan oleh sebagian kecil manusia hukumnya
tidak sah. Contoh, jual beli ular, cacing dll.
Pendapat kedua: manfaat sebuah barang itu tidak harus bisa dirasakan oleh mayoritas manusia,
bahkan yang penting ada yang bisa memanfaatkannya, meskipun hanya sebagian
orang saja. Dan ini sudah dianggap cukup menstatuskan barang dianggap sah
dijual belikan.
حاشية الجمل على شرح المنهج الجزء الثالث ص: 26
دار الفكر
ويحرم بيع السم إن قتل
كثيره وقليله فإن نفع قليله وقتل كثيره كالأفيون جاز إنهت وقوله فان نفع قليله الخ
قضيته الحرمة فيما لم ينفع قليله وأضر كثيره والظاهر انها غير مرادة لأنه لا معنى
للحرمة مع انتفاء الضرر نعم قد يقال بفساد البيع وبالحرمة لعدم الانتفاع به
كالحشرات وحبتى حنطة فان بيعها باطل لعدم النفع وان انتفى الضرر فما هنا أولى
لوجود الضرر فيه وهل العبرة فى النفع بالمتاعطى له حتى لو كان القدر الذى
يتناول لا يضره لاعتياده عليه ويضر غيره لم يحرم أو العبرة بغالب الناس فيحرم ذلك
عليه وإن لم يضره فيه نظر والأقرب الثانى إهـ ع ش عليه إهـ جمل
Tidak ada komentar:
Posting Komentar