Blogroll

Hadirilah Pengajian Rutin Ahad Kliwon Dengan Acara: Doa Bersama, Tanya Jawab Agama Islam oleh LBM NU Kota Kediri dan Pengajian Umum di Masjid Agung Kota Kediri

Selasa, 14 Mei 2013

JUAL BELI CACING DAN JANGKRIK


Bagaimana hukum memperjualbelikan semisal cacing, jangkrik?
Jawaban:
Hukum memperjual belikan cacing,jangkrik terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama. Sebagian pendapat mengatakan boleh dan sah dan sebagian yang lain mengatakan tidak diperbolehkan.

Uraian Jawaban:
Diantara syarat sahnya jual beli atas sebuah barang adalah harus ada manfaatnya (muntafaan bih). Menyikapi seputar manfaat dari barang inilah, para ulama terjadi perbedaan pendapat menjadi dua kelompok:
Pendapat Pertama: berpendapat bahwa kemanfaatan yang dianggap boleh diperjualbelikan (mu’tabar) adalah jika dapat dirasakan oleh mayoritas manusia. Berpijak dari pendapat ini, maka jual beli barang yang hanya bisa dimanfaatkan oleh sebagian kecil manusia hukumnya tidak sah. Contoh, jual beli ular, cacing dll.
Pendapat kedua: manfaat sebuah barang itu tidak harus bisa dirasakan oleh mayoritas manusia, bahkan yang penting ada yang bisa memanfaatkannya, meskipun hanya sebagian orang saja. Dan ini sudah dianggap cukup menstatuskan barang dianggap sah dijual belikan.

حاشية الجمل على شرح المنهج الجزء الثالث ص: 26 دار الفكر            
ويحرم بيع السم إن قتل كثيره وقليله فإن نفع قليله وقتل كثيره كالأفيون جاز إنهت وقوله فان نفع قليله الخ قضيته الحرمة فيما لم ينفع قليله وأضر كثيره والظاهر انها غير مرادة لأنه لا معنى للحرمة مع انتفاء الضرر نعم قد يقال بفساد البيع وبالحرمة لعدم الانتفاع به كالحشرات وحبتى حنطة فان بيعها باطل لعدم النفع وان انتفى الضرر فما هنا أولى لوجود الضرر فيه وهل العبرة فى النفع بالمتاعطى له حتى لو كان القدر الذى يتناول لا يضره لاعتياده عليه ويضر غيره لم يحرم أو العبرة بغالب الناس فيحرم ذلك عليه وإن لم يضره فيه نظر والأقرب الثانى إهـ ع ش عليه إهـ جمل

Tidak ada komentar:

Posting Komentar