Selasa, 14 Mei 2013

MAKAN BEKICOT


Bagaimana hukum mengkonsumsi (memakan) bekicot?
Jawaban:
hukum memakan bekicot adalah haram (tidak boleh), sebab termasuk hewan yang menjijikkan (الْخَبَائِثَ). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
وَيُحِلُّ لَهُمْ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمْ الْخَبَائِثَ
Uraian Jawaban;
Allah menciptakan bermacam-macam hewan untuk dimanfaatkan hamba-Nya. Oleh karenanya hukum asal semua jenis hewan adalah dihalalkan, kecuali hewan-hewan yang telah dijelaskan keharamannya baik oleh dalil al-Qur’an, al-Hadits ataupun dalil lain seperti dalil istikhbats (dinilai menjijikkan). Hanya saja yang berhak menilai menjijikkan atau tidaknya seekor hewan adalah orang Arab yang tingkat ekonominya menengah ke atas. Alasan utamanya, selain karena al-Qur’an diturunkan di Arab, berbahasa Arab, dan rosulullah juga orang Arab, juga dikarenakan tradisi mereka sangat terhormat untuk tidak memakan hal-hal yang tidak layak.
Termasuk yang mereka nilai menjijikkan sehingga dihukumi haram adalah cacing, cicak, tokek, lalat, kutu, kecoak, bekecot, jangkrik, laba-laba, ulat, tikus, laron, kupu-kupu, bunglon, burung betet dll.

أسنى المطالب 1 ص : 565
(وَ الْأَصْلَ) فِي الْجَمِيعِ (الْحِلُّ) لِأَنَّ الْأَعْيَانَ مَخْلُوقَةٌ لِمَنَافِعِ الْعِبَادِ وَاحْتُجَّ لَهُ بِآيَةِ "قُلْ لَا أَجِدُ فِيمَا أُوحِيَ إلَيَّ مُحَرَّمًا" (إلَّا مَا اُسْتُثْنِيَ) بِنَصٍّ أَوْ غَيْرِهِ مِمَّا يَأْتِي فَيَحْرُمُ (فَصْلٌ مَا لَا نَصَّ فِيهِ) بِتَحْرِيمٍ أَوْ تَحْلِيلٍ أَوْ بِمَا يَدُلُّ عَلَى أَحَدِهِمَا كَالْأَمْرِ بِالْقَتْلِ (يَحْرُمُ مِنْهُ مَا اسْتَخْبَثَهُ غَيْرُ ذَوِي الْخَصَاصَةِ) أَيْ الْفَقْرِ وَالْمَجَاعَةِ (مِنْ الْعَرَبِ أَهْلِ الْقُرَى وَالْبُلْدَانِ) لِأَنَّ الْعَرَبَ أَوْلَى الْأُمَمِ لِأَنَّهُمْ الْمُخَاطَبُونَ أَوَّلًا وَلِأَنَّ الدِّينَ عَرَبِيٌّ وَالنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَرَبِيٌّ وَهُمْ جِيلٌ لَا تَغْلِبُ عَلَيْهِمْ الْعِيَافَةُ النَّاشِئَةُ مِنْ التَّنَعُّمِ فَيُضَيِّقُوا الْمَطَاعِمَ عَلَى النَّاسِ-إلى أن قال-قَالَ الزَّرْكَشِيُّ وَكَلَامُهُمْ يَقْتَضِي أَنَّهُ لَا بُدَّ مِنْ إخْبَارٍ جَمْعٍ وَيُرْجَعُ فِي كُلِّ زَمَانٍ إلَى الْعَرَبِ الْمَوْجُودِينَ فِيهِ فَإِنْ اسْتَطَابَتْهُ  فَحَلَالٌ وَإِنْ اسْتَخْبَثَتْهُ فَحَرَامٌ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar