Bagaimana hukum mengkonsumsi
(memakan) bekicot?
Jawaban:
hukum
memakan bekicot adalah haram (tidak boleh), sebab termasuk hewan yang
menjijikkan (الْخَبَائِثَ). Hal ini sesuai dengan firman
Allah SWT:
وَيُحِلُّ لَهُمْ
الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمْ الْخَبَائِثَ
Uraian Jawaban;
Allah
menciptakan bermacam-macam hewan untuk dimanfaatkan hamba-Nya. Oleh karenanya
hukum asal semua jenis hewan adalah dihalalkan, kecuali hewan-hewan yang telah
dijelaskan keharamannya baik oleh dalil al-Qur’an, al-Hadits ataupun dalil lain
seperti dalil istikhbats (dinilai
menjijikkan). Hanya saja yang berhak menilai menjijikkan atau tidaknya seekor
hewan adalah orang Arab yang tingkat ekonominya menengah ke atas. Alasan
utamanya, selain karena al-Qur’an diturunkan di Arab, berbahasa Arab, dan
rosulullah juga orang Arab, juga dikarenakan tradisi mereka sangat terhormat
untuk tidak memakan hal-hal yang tidak layak.
Termasuk
yang mereka nilai menjijikkan sehingga dihukumi haram adalah cacing, cicak,
tokek, lalat, kutu, kecoak, bekecot, jangkrik, laba-laba, ulat, tikus, laron,
kupu-kupu, bunglon, burung betet dll.
أسنى المطالب 1 ص : 565
(وَ الْأَصْلَ) فِي الْجَمِيعِ
(الْحِلُّ) لِأَنَّ الْأَعْيَانَ مَخْلُوقَةٌ لِمَنَافِعِ الْعِبَادِ وَاحْتُجَّ
لَهُ بِآيَةِ "قُلْ لَا أَجِدُ فِيمَا أُوحِيَ إلَيَّ مُحَرَّمًا"
(إلَّا مَا اُسْتُثْنِيَ) بِنَصٍّ أَوْ غَيْرِهِ مِمَّا يَأْتِي فَيَحْرُمُ (فَصْلٌ
مَا لَا نَصَّ فِيهِ) بِتَحْرِيمٍ أَوْ تَحْلِيلٍ أَوْ بِمَا يَدُلُّ عَلَى
أَحَدِهِمَا كَالْأَمْرِ بِالْقَتْلِ (يَحْرُمُ مِنْهُ مَا اسْتَخْبَثَهُ غَيْرُ
ذَوِي الْخَصَاصَةِ) أَيْ الْفَقْرِ وَالْمَجَاعَةِ (مِنْ الْعَرَبِ أَهْلِ
الْقُرَى وَالْبُلْدَانِ) لِأَنَّ الْعَرَبَ أَوْلَى الْأُمَمِ لِأَنَّهُمْ
الْمُخَاطَبُونَ أَوَّلًا وَلِأَنَّ الدِّينَ عَرَبِيٌّ وَالنَّبِيَّ صلى الله عليه
وسلم عَرَبِيٌّ وَهُمْ جِيلٌ لَا تَغْلِبُ عَلَيْهِمْ الْعِيَافَةُ النَّاشِئَةُ
مِنْ التَّنَعُّمِ فَيُضَيِّقُوا الْمَطَاعِمَ عَلَى النَّاسِ-إلى أن قال-قَالَ
الزَّرْكَشِيُّ وَكَلَامُهُمْ يَقْتَضِي أَنَّهُ لَا بُدَّ مِنْ إخْبَارٍ جَمْعٍ
وَيُرْجَعُ فِي كُلِّ زَمَانٍ إلَى الْعَرَبِ الْمَوْجُودِينَ فِيهِ فَإِنْ
اسْتَطَابَتْهُ فَحَلَالٌ وَإِنْ
اسْتَخْبَثَتْهُ فَحَرَامٌ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar